Tema:
- motivasi
- inspiratif
Hiduplah seorang tukang kayu tua yang sudah bekerja puluhan tahun dan memasuki usia pensiun. Ia pun memantapkan diri untuk berbicara dengan pemilik perusahaan tentang rencana pensiun karena tubuh dan kekuatannya sudah mulai berkurang.
Mendengar rencana pensiun itu, si pemilik perusahaan menjadi bersedih. Karena, si tukang kayu yang hendak pensiun itu merupakan salah satu tukang kayu terbaik yang dimiliki perusahaan.
Sang pemilik perusahaan akhirnya mengizinkan tukang kayu itu pensiun setelah menyelesaikan satu proyek terakhir, yaitu project membuat rumah.
Si tukang kayu ditunjuk sebagai penanggung jawab dan diberikan kewenangan untuk memilih bagaimana rumah itu dibuat, mulai dari membuat design, pemilihan bahan-bahan sampai dengan proses penyelesaian
Pemilik perusahaan berpesan bahwa projek ini harus dikerjakan dengan sungguh-sunggu karena untuk orang sangat penting, dan dia percaya si tukang kayu dapat menyelesaikannya dengan sangat baik.
Setelah tahu bahwa proyek terakhirnya adalah membuat rumah, dan melihat si kontraktor sama sekali tidak membahas rencananya yang akan pensiun, si tukang kayu menjadi jengkel.
Ia pun bekerja malas-malasan dan membuat rumah dengan asal-asalan. Pekerjaan rangka rumah serta bahan-bahan yang digunakan pun tidak diteliti kualitasnya. Hasilnya bukanlah sebuah rumah yanf baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.
Ketika rumah itu selesai sang kontraktor mendatangi si tukang kayu tua dan berkata, "Rumah yang Bapak bangun ini adalah hadiah dari kami untuk bapak. Terima kasih telah bekerja dengan baik selama ini.""
Mendengar ucapan itu betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ja mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
Dia yang seharusnya bisa menikmati rumah bagus setelah dia pensiun, malah harus menyiapkan waktu, tenaga dan biaya untuk memperbaiki rumah yang telah dibangunnya dengan asal asalan.
Hikmah cerita
- Dalam cerita ini, kita dapat merenungkan bahwa setiap pekerjaan dan keputusan dalam hidup kita seharusnya dijalani dengan sungguh-sungguh dan penuh dedikasi.
- Terkadang, kita mungkin merasa terpaksa atau lelah, tetapi memberikan yang terbaik dalam setiap langkah akan membawa hasil yang memuaskan dan menghindarkan kita dari penyesalan di masa depan.
- Bekerja dengan hati yang ikhlas adalah kunci untuk menciptakan karya yang abadi.
Cerita Terkait
Abu Hurairah dan Cinta kepada Ilmu
01 Okt 2024
Abu Hurairah juga dikenal sebagai "Sahabat Kucing" karena kecintaannya pada binatang, terutama kucing
Kisah Ibnu Umar dan Penggembala cilik
16 Feb 2024
Lalu sang anak tersebut pergi sambil mengangkat jarinya ke langit seraya berkata, “Di mana Allah?”
Kisah Sya'ban dan rumahnya yang jauh dari masjid
14 Feb 2024
Disebutkan bahwa jarak rumah Sya’ban dengan Masjid Nabawi atau rumah Nabi adalah kira-kira tiga jam dengan berjalan kaki. Meski demikian, Sya’ban tidak pernah ketinggalan shalat berjamaah bersama Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Sifat Wara Imam Abu Hanifah
14 Feb 2024
Dikisahkan bahwa Imam Abu Hanifah rahimahulLah pernah menahan diri tidak memakan daging kambing. Hal itu beliau lakukan setelah mendengar bahwa ada seekor kambing milik tetangganya dicuri.
Kisah Abu Nawas dan Mimpi Buruk sang Raja
30 Jan 2024
Abu Nawas harus meninggalkan negeri dan tidak diperbolehkan kembali dengan cara berjalan kaki, berlari, merangkak, melompat-lompat, atau menunggang hewan.
Kisah Imam Ahmad dan Penjual Roti
19 Jan 2024
Penjual roti kemudian menjelaskan, "(Lantaran wasilah istigfar), tidak ada hajat yang saya minta, kecuali pasti dikabulkan Allah. Semua yang saya minta Allah langsung terima, semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kabulkan."