Kasih sayang petani tua pada anaknya

29 Des 2023

Tema:

  • kasih-sayang
  • kelam

Seorang petani telah sangat tua sehingga tidak dapat lagi menggarap ladangnya. Dia menghabiskan harinya dengan duduk di teras. Anaknya, yang masih bekerja di pertanian, sesekali mendongak dan melihat ayahnya duduk di sana. “Dia tidak ada gunanya lagi,” pikir anak itu dalam hati, “dia tidak melakukan apa pun!”

Suatu hari sang anak menjadi sangat frustrasi dengan hal ini, sehingga dia membuat peti mati dari kayu, menyeretnya ke teras, dan menyuruh ayahnya masuk. Tanpa berkata apa-apa, sang ayah masuk ke dalam peti tersebut. Setelah menutup peti-nya, sang anak menyeret peti mati tersebut ke tebing tinggi di tepi peternakan.

Saat dia mendekati jurang, dia mendengar suara ketukan ringan pada tutupnya dari dalam peti mati. Dia membukanya. Masih terbaring di sana dengan tenang, sang ayah memandang ke arah anaknya: “Ayah tahu kamu akan melemparkan ayah ke tebing, tetapi sebelum kamu melakukannya, bolehkah ayah menyarankan sesuatu?” "Apa itu?" jawab anaknya. “Lemparkan aku saja ke atas tebing, jika kamu mau,” kata sang ayah, “tapi simpan peti mati kayu yang bagus ini. Anak-anakmu mungkin perlu menggunakannya.”

Hikmah Cerita

  • Hampir tidak ada batasan atas belas kasih orang tua terhadap anak-anak mereka. Memiliki anak membuat Anda merawat keluarga Anda melebihi kematian Anda sendiri.
  • Merawat orang tua adalah balas budi setelah puluhan tahun perjuangan tanpa lelah membesarkan dan mendidik anak.